Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Labuhanbatu ikuti 1St Konferensi Sumatranomic Tahun 2020 yang diadakan Bank Indonesia bertempat di Hotel Santika Premiere Dyandra Jalan Kapten Maulana Lubis No.7, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Senin (26/10).
Didalam Konferensi ini dihadiri pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Medan Ir Arief Sudarto Trinugroho MT sekaligus sebagai Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Sekretariat Daerah Provinsi Sumut mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Kepala Kanwil Perbendaharaan Provinsi Sumut Tiarta Sebayang, Buya ASSOC Prof Dr KH Amiruddin MS MA PhD, Deputi Gubernur Kepala Bank Indonesia Dody Budi Waluyo, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha PhD, Founder dan Economist Core Indonesia Hendri Saparini PhD, Wakil DPRD Sumut Harun Mustafa, Chief Economist Group Bank Mandiri Andry Asmoro dan Tim juri Sumatranomics Nuzul Achjar PhD.
Dalam kesempatan ini Ir Arief Sudarto Trinugroho MT menyampaikan, Provinsi Sumut pada Triwulan II 2020 ini kondisi pertumbuhan ekonominya terkontraksi menjadi sebesar minus 2,37%, angkan ini memang masih lebih baik jika dibandingkan nasional yang terkontraksi sebesar kinus 5,32%. Sektor yang masih mengalami pertumbuhan yaitu sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 5,42%, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial sebesar 3,p9%, serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang tercatat sebesar 1,42%.
“Sedangkan sektor yang mengalami kontraksi tertinggi adalah sektor transportasi dan pergudangan sebesar minus 20,32%, sektor penyediaan akomodasi dan makan sebesar minus 14,77%, dan jasa perusahaan sebesar minus 7,69%. Pada bulan September tahun 2020 ini, Provinsi Sumut juga masih mengalami deflasi sebesar 0,01%. Hal ini tentu menjadi indikasi bahwa pandemi Virus Corona 2019 (Covid 19) telah berdampak kepada pelemahan demand masyarakat,” kata Arief.
Pada kesempatan tersebut, Arief menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Bank Indonesia yang telah berinisiatif menyelenggarakan kegiatan konferensi The First (1st) Sumatranomics 2020. “Berbagai sumbangsih pemikiran oleh para pakar, akademisi, praktisi, unsur pemerintah, dan seluruh stakeholder yang diberikan pada kegiatan ini tentu akan memberikan kontribusi yang berarti bagi penanganan permasalahan serta perumusan strategi dan kebijakan ekonomi di wilayah Sumatera secara umum dan Sumatera Utara secara khusus,” ungkapnya.
Sebelumnya Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, bahwa perekonomian global saat ini sedang dihadapi Covid 19 dan mengganggu permintaan global serta mengalami kontraksi akibat kebijakan lockdown. Perekonomian di sumut diprediksi tumbuh melambat, export juga diprediksi melambat secara mendalam, daya beli masyarakat juga mengalami penurunan.
“Pada tahun 2020, seluruh kab/kota mengalami pertumbuhan ekonomi negatif. Sektor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang tidak mengalami peningkatan. Pada Triwulan III pertumbuhan sudah terlihat dan diharapkan terus tumbuh, namun di Triwulan IV hal ini tidak terlepas dari program pemulihan nasional melalui bantuan sosial yang disalurkan pemerintah dan refocusing anggaran pemerintah daerah untuk kegiatan2 yang kurang penting,” jelasnya.